Sunday 27 August 2017

"Rezeki Halal dari Seorang Ayah"


Hari ini seperti biasanya setiap hari minggu aku menyempatkan diri untuk mengajar di Panti Asuhan Mitra Muslim Bandung. Perjalanan menuju panti sering kulalui menggunakan jasa ojek online.
Himpunan Driver Bandung Raya..
Hening suasana di atas motor. Bapak gojek fokus mengendarai motor sedangkan aku sibuk bermikir untuk memulai pembicaraan. Tak baik rasanya kita duduk di atas satu motor tapi diam-diaman kayak pasangan sedang merajuk..

A :  " Bapak asli Bandung? " Aku mencoba memecah keheningan sepanjang jalan.
B : Bukan a" jawab si Bapak. Saya asli dari Subang a. Aa kuliah disini? Dimana?
A : iya a" di ITB. Sudah lama pak jadi ojek online nya ?
B : Sudah dari awal gojek masuk Bandung a".
A : Tinggal dimana pak di Bandung?
B : Saya teh nginap d masjid a". Masjid mana aja​ dimana saya  berhenti malam hari. Saya tiap hari nge gojek  a'
A : Kok bisa (mikir dalam hati) ? Sudah berkeluarga pak?
B : Iya saya sudah punya tiga anak di Subang. Jadi saya pulang beberapa bulan sekali. Di Bandung cuma mencari nafkah dengan ngegojek. Kalau di desa susah cari duit a".
Di Bandung sengaja saya gak sewa kosan takut gak kebayar a'.
A : Masya Allah pak. Asal halal ya pak. Kedepan rencana mau gimana pak?
B : Saya mau bikin usaha a'. Budidaya jamur tiram uda belajar via youtube caranya.
A : Semoga lancar pak..
(Percakapan terus berlanjut hingga tiba di depan Panti)..

Sepotong percakapan dari kosan menuju panti hari ini benar-benar memberikan beberapa hikmah untukku.

1. bahwa rezeki halal itu penting.
Rasullulah mengajarkan sebuah doa agar kita mendapatkan rezeki dan berkecukupan.
"Allahummak fini bihalalika ‘an haramika, waghnini bifadhlika ‘amman siwaka"

Artinya, “Ya Allah, berilah aku kecukupan dengan rezeki yang halal, sehingga aku tidak memerlukan yang haram, dan berilah aku kekayaan dengan karuniamu, sehingga aku tidak memerlukan bantuan orang lain, selain diri-Mu.”

2. Kerja keras demi keluarga.
Bapak adalah contoh nyata panutan bagi kita para lelaki. Bapak adalah cinta pertama anak perempuannya. Berat beban perkuliahan yang kita terima di kampus tak seberat pengorbanan bapak kepada anak-anaknya. Tak ada alasan buat kita untuk tidak berbakti kepada kedua orang tua.

Benar nabi berkata hormati ibumu, ibumu,ibumu, ayahmu.
Ya benar ayahmu disebutkan setelah beberapa kali ibu mu. Tapi bukan berarti ayahmu kau kesampingkan untuk d hormati.

Seharusnya jika mau adil jangan hanya ada peringatan hari ibu tapi harus ada juga hari ayah.
Ya Allah segerakanlah kesuksesanku agar mempermudah dan memperbanyak peluangku untuk berbakti kepada kedua orang tuaku.

#Muhamad Allan Serunting
Bandung, 27 Agustus 2017.

Friday 28 July 2017

Rahasia Terka-Menerka


Terlalu menyedihkan bukan.
Berharap ada nama  dalam tulisannya.
Cukup satu paragraf bahkan satu kalimat saja.

Cemburu dengan paragraf-paragran yang kau tulis.
Cemburu dengan sosok dalam tulisanmu.
Tanpa satu katapun yang mengarah padaku.
Menjadi jauh bahkan kita memang belum sempat dekat. Dekat dalam arti kata sebenarnya.
J.A.R.A.K dengan teganya menjauhkan kita meski dia tahu perkenalan kita baru sebentar saja.
Ada apa dengan J.A.R.A.K.
JARAK memaksa kita menerka-nerka.
Ini cinta apa hanya egoisme belaka.
Egoisme memaksa kita berpikir hanya ada satu harapan. Harapan hidup bersamamu.
Aaah.. Hayalan sekali.

Inikah namanya cinta ?.
Menerawang dengan semua kemungkian-kemungkinan yang terjadi dimasa depan.
Apakah masih tulisan-tulisan indahmu membuatku secemburu ini.
Atau kala itu kau mensertakan namaku dalam tulisan indahmu.
Mungkin dengan kalimat " wahai suamiku".

Akupun mulai tersipu malu.

Atau ada nama lain yg tertulis yang bukan namaku.

Nanti.


#GalauTesis

Curhat Rangkaian Perjuangan (1)

Tak terasa saat ini sudah akhir dari semester 4 aku menjalani perkuliahan di Program Studi Magister Kimia Analitik ITB.

Waktu berjalan begitu cepat.

Cuma mau mengabarkan insya Allah dalam waktu dekat Bualan Agustus 2018 ini aku akan mendapatkan gelar baru. Muhamad Allan Serunting, M.Si.




Raya Idul Adha Kedua di Bandung

Gerbang Utama Institut Teknologi Bandung



Saturday 3 June 2017

Coretan Indah Bersama KAMIL Pascasarjana ITB

Pagiku cerahku, matahari bersinar, kugendong tas merahku dipundak . #sya lala lala

Kuawali tulisan ini dengan sepotong kalimat dalam lagu “guruku tersayang”. Alunan lagu yang membuat siapapun mendengarnya akan mersakan semangat berkobar untuk sekolah dan bertemu dengan guru serta teman-teman. Baiklah kita mulai ceritaku. Berawal pada bulan Agustus 2015 aku memulai perjuangan studi magister di kampus terbaik dinegeri ini, institute teknologi bandung. Kenapa harus ITB? Aku menjadikan kampus ini tujuan pertama untuk melanjutkan ke jenjang magister karena kita semua tentunya tahu  reputasi kampus ini serta program magister kimia yang akreditasi A di Indonesia salah satu nya ada di kampus ITB.Awal memulai perkuliahan di kampus ini memang sulit dalam beradaftasi terutama bagi kami yang S1 nya bukan di ITB. Perbedaan culture kampus sangat terasa. Terang saja aku yang biasanya waktu S1 belajar H-1 saja saat ujian disini jurus itu tak bisa kuterapkan. Belajar jungkir balikpun sering kali tetap saja tidak mengerti. Lingkungan yang ITB ciptakan memang memaksa kita untuk belajar. Dosen pembimbingku saat S1 sudah memperingatkan saat aku meminta rekomendasi untuk melanjutkan studi di sini. Tapi nasi sudah menjadi bubur, kepalang tanggung  kujadikan bubur ayam yang rasanya campur aduk ini menjadi sedikit demi sedikit disuap untuk dinikmati.
Aktifitas perkuliahan yang sudah bisa kutebak betapa melelahkan ini membuatku berpikir agar tidak terlalu jenuh maka kuputuskan untuk diimbangi dengan aktif dalam organisasi. Perkenalanku dengan KAMIL dimulai dari pertama kali tiba di Bandung bulan April 2015 untuk pelatihan bahasa Inggris di UPT bahasa ITB. Masjid salman membuatku jatuh sejatuh jatuhnya dari awal pertama sholat disini.. Puasa pertama di Bandung, taraweh di Salman dengan alunan alquran begitu merdu. Melanjutkan pencarian lingkungan yang baik. Karena ku sadar diri ini bukanlah orang yang kuat menjalani semua dengan sendiri. Bersamapun setan kadang masih menguasai diri ini apalagi sendiri jauh dari orang yang menasihati.
Tesis woiii Tesiss


Hidup ini selalu di suguhkan dengan berbagai pilihan yang memaksa kita untuk memilih. Pilih dia apa dia..hahaha. #upss. Lebih tepatnya pilih menjadi mahasiswa yang hanya aktif di akademik atau menjadi mahasiswa yang ikut andil dalam kegiatan diluar akademik. Kegiatan-kegiatan yang menyita waktu, pikiran dan perasaan. Ini pilihan. Apapun pilihan yang di ambil semua ada resikonya. Dan harus ku sadari dari awal resiko itu. Ku putuskan untuk aktif  Di KAMIL.

Menjadi salah seorang dalam Badan Pengurus Harian KAMIL. Tepatnya kepala staff Departemen Media. Seperti yang di sebutkan oleh imam Syafi’I “Merantaulah, kau akan mendapatkan pengganti kerabat dan teman. Berlelah-lelahlah, manis hidup terasa setelah lelah berjuang”. Bersyukur sekali karena keputusanku untuk aktif di KAMIL memberikanku kesempatan bertemu dengan saudara-saudara baru. Saudara yang terajutkan bukan karena pertalian darah tapi dirajut dengan rajutan ukhuwah islamiah. Aku yang lemah ini berusaha mengimbangi mereka. Mereka yang inklusif, kolaboratif dan komprehensif.
manisnyeeeee
Minggu pertama aktif di KAMIL kita departemen media langsung di hujam dengan kritikan kritikan pedas “ Tidak futuristiklah, kok media KAMIL bahasannya galau banget”. Padahal kita memang mengambil momen malam minggu untuk membahas tentang kegalauan para remaja. Berdakwah pada sudut yang berbeda karena kami sadari tidak semua objek dakwah KAMIL pascasarjana menyukai dakwah-dakwah yang monoton. Sedikit selingan tentang cinta-cintaan sepertinya diperlukan untuk menggiring mereka bahwa pergaulan yang terlalu bebas itu gak boleh loh. Pacaran itu gak boleh loh. Dibalik perbedaan pendapat itu kita tetap menerima semua kritik dan saran. Kami sangat bersyukur karena telah  diberi nasihat demi perbaikan-perbaikan. Alhasil hari demi hari design dakwah kreatif dari departemen media menjadi semakin kreatif.
Seiring berjalannya waktu kecintaan akan organisasi ini semakin menjadi. Ada beberapa rasa cinta yang harus tertahan menunggu waktu yang tepat. Namun untuk cinta yang satu ini ku akui aku tak mampu menahannya. Karena sifat hati adalah nyaman dengan hati-hati yang se-frekuensi dengannya. Organisasi ini seolah memutar ulang memori-memori indah bersama sahabat-sahabat baik ketika S1 dahulu. Saling mengingatkan dalam kebaikan, karena kita tahu kita jauh dari kata baik untuk itu aku alarm bagimu kamu alarm bagiku. #eeeeeaaakkk
“Bukan karena diomeli, dimarahi, dicereweti yang menyakitkan.  Yang lebih menyakitkan adalah: saat orang lain memutuskan sudah tidak peduli lagi. Ditegur tidak, disapa juga tidak, didiamkan saja. Dianggap tidak ada” (Om Tere)
    Atas kerja keras, atas kerja ikhlas pengurus telah mengantarkan KAMIL menjadi HIMMPAS terfavorit dan Media teraktif. Penghargaan ini diberikan oleh Forum Silaturahmi Himpunan Mahasiswa Islam Pascasarjana (FORSI HIMMPAS) Indonesia pada kegiatan Silaturahmi Nasional Himmpas se Indonesia di UNS pada bulan November 2016 lalu. Penghargaan ini bukan untuk membuat kita menjadi sombong tapi jadikan motivasi untuk selalu memperbaiki diri. HIMMPAS lain dari berbagi universitas harus kita jadikan contoh. Ambil yang baik dari mereka untuk d di adaftasi serta di beri sentuhan inovasi.
Tak terasa sekarang telah diujung kepengurusan. Sebentar lagi banyak hal yang akan berubah. Yang biasanya rapat tiap minggu, kegiatan estapet tanpa jedah. Sebentar lagi itu semua tinggal kenangan. Menjadi salah satu lembaran dalam album kehidupan kita. Selamat melanjutkan perjuangan di manapun berada saudara-saudaraku. Mungkin lebih tepatnya berjuang menyelesaikan tesis masing-masing. Menyelesaikan amanah program magister ini. Semangat terus menebar kebaikan. Meski kadang terasa berat, berliku dan banyak rintangan menanti didepan sana. Teruskan saja berbuat baik. Semua rintangan akan kalah dengan sendirinya oleh kegigihanmu. This too shall pass.
Sekali lagi terima kasih KAMIL.





Saturday 15 April 2017

Menjadi penikmat tulisan

Membaca kadang jauh lebih nikmat dari pada menulis. Padahal kita ketahui bahwa ada korelasi linear antara membaca dengan menulis. Semakin banyak membaca maka akan semakin mudah dan semakin banyak pembendaharaan kata yang kita miliki.

Namun, kali ini jujur aku lebih memilih membaca. Membaca kalimat-kalimat penuh makna, membaca setiap coretan berselewengan d media sosial. Karena saat ini menulis bagiku hanya menggoreskan ribuan persepsi tak bermakna.

Mungkin nanti waktuku tiba untuk menulis semuanya

Tuesday 22 September 2015

Kebersamaan bersama HIMAMIA FKIP UNIB " Gagal Move On "

Half Of Us ^_^



Hai pembaca setia blogku. Jikapun ada yang meluangkan waktunya untuk membaca coretan-coretan ini tentu senang sekali rasanya..hahahh. Lama tak menyapa. Penyakit malas merupakan senjata ampuh membuat kita semua menjadi tidak produktif. Itulah yang membuat tragis blogku ini beberpa bulan tak tersentuh oleh jari-jari manis ini.

Oke.. tiba-tiba aku teringat moment-moment beberapa tahun silam. Semua terputar ulang seperti untaian-untaian piringan hitam pelan tapi pasti. Ya aku mengingat kembali awal mula ku mengenal sebuah organisasi luar biasa yang telah membuatku menjadi lebih dewasa. Merubahku. Tepatnya merubahku menjadi lebih baik. Setiap hal yang berinteraksi dengan kita langsung ataupun tidak langsung akan saling mempengaruhi. ‘Kau memberi warna apa kau yang terwarnai’. Aku selalu menyakinkan diri untuk mewarnai bukan terwarnai. Tapi, dalam khasus ini aku terwarnai. Terwarnai oleh kebaikan, kekompakan sebuah organisasi. Dengan bangganya tahun 2010 silam sekitar bulan agustus kami menyanyikan mars organisasi tersebut.

Marilah marilah marilah ..
Kita gabung bersama kimia.
Janganlah ragu-ragu janganlah malu-malu.
Bergabunglah bersamaku.

Kimia FKIP pilihanku.
HIMAMIA organisasiku.
Sungguh baik kakakku
Sungguh baik seniorku
Karena kami saudaramu.

eS-Pe-Uu  di dadaku.
Kimia kebanggaanku.
Kuyakin hari ini pasti bisa. 2 X

Teriakan-teriakan para lascar kimia menyanyikan mars tersebut membuat pompahan darah oleh jantung menjadi semakin cepat secepat hentakan hentakan kaki yang kami ciptakan saat menyanyikan mars tersebut.
Bagiku ini awal perkenalanku terhadap organisasi yang selama 4 tahun kedepan mengajarkanku arti sebuah kepemimpinan, kerjasama, kebersamaan yang berimbas terhadap kebermanfaatan kita selaku individu terhadap lingkungan sekitar.

2011 aku menjadi sekretaris umum HIMAMIA FKIP UNIB. Meskipun tak banyak yang bisa kulakukan tapi ku sadar itu merupakan loncatan awal untuk menjadi lebih baik. Sebenarnya ini bukan kali pertama aku ikut organisasi karena ketika SMA aku sudah aktif di kepengurusan osis pada bidang “pemberdayaan perempuan”…eeee bukaaan itu… bidang apa yaaa…#lupa
Baiklah.. aku akan menceritakan ketka tahun 2012 ketika aku menjadi Bupati/ketua umum HIMAMIA. Menjadi pemimpin bukan berarti semua keputusan kita adalah yang terbenar. Menjadi pemimpin adalah tentang kemampuan kita mengorganisir semua anggota sehingga semua dapat menjalankan tugas mereka sebagaimana mestinya. Saling membantu dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh bidang-bidang. Program kerja HIMAMIA 2012-2013 yang paling  membekas dalam ingatanku sampai saat ini adalah Pekan Ilmiah Kimia dan Bakti social. 

Panitia Pekan Ilmiah Kimia yang Kece-kecee
Kenapa membekas? Membekas begitu dalam. Buktinya sampai sekarang aku gak bisa move on. Bahkan gak mau move on. Pekan Ilmiah kimia (PIK) merupakan proker terbesar himamia selama kepengurusan. PIK memakan waktu persiapan yang sangat lama. Tak hanya waktu tapi tenaga harus siap dikorbankan. Ketua PIK kala itu Noprianto *panggil saja anto. Dengan semua persiapan kita mampu mengumpulkan dana kurang lebih 15 jutaan dan itu sudah lebih dari cukup untuk membiayai kegiatan berhari-hari tersebut. Dengan berbagai macam perlombaan seperti lomba cerdas tangkas kimia (LCTK), Poster Green Chemistry, Mading 3D, media pembelajaran kreatif, dan bergaimacam lomba lainnya yang di ikuti oleh peserta se sumbagsel. HIMAMIA patut bangga akan hal itu. Tak ada salahnya ita bangga. Kalau bukan kita siapa lagi. 

Sttttttttttt otakku mengisyaratkan untuk menulis sedikit tentang bakti social HIMAMIA kala itu. Laskar kimia asal kalian tahu proker ini hampir saja tidak berjalan. Bukan karena kami tidak siap menjalankannya. Tapi kerena tidak dapat izin dari prodi. Kemah bakti social di HIMAMIA sudah sangat lama tidak menjadi program. Kami tidak tahu apa alasan senior dulu tidak mengadakan program satu ini. Karena terganjal oleh izin prodi akhirnya kami melakukan lobi dengan ketua prodi bapak M. Lutfi firdaus. Lobi dlakukan oleh ketua panitia Feki Desfran zeli dan beberapa orang lainya. Mereka  menjelaskan semua hal yang akan kami lakukan dalam KBS tersebut dengan menyakinkan. Akhirnya prodi memberikan izin dengan syarat kami membuat perjanjian diatas materai 6000. KBS tahun 2012 kami adakan di desa Kemumu Bengkulu utara dengan peserta kimia angkatan 2010-2012 . Setelah sekian lama proker ini mati suri di HIMAMIA akhirnya kami bisa mensukseskan kegiatan KBS tersebut. Kegiatan yang penuh kekeluargaan bukan peloncohan. Berbagi kepada masyarakan sekitar. Mengadakan kegiatan di sekeloh di desa tersebut, menanam pohon buah-buahan dan untuk anggota himamia kami buat studytour ke PDAM didekan desa tersebut. Sehingga kegiatan ini menguntungkan semua pihak. Harapan kami tentunya dengan egiatan ini kita bias melaksanakan salah satu isi  tridarma perguruan tinggi “pengabdian masyrakat”. 

Ranking 1 bersama SD desa Kemumu

Menanam Pohon bentuk wujud peduli kita terhadap alam

Merusak sawah..hehehee... gak kok kita udah izizn numpang foto.
Pada akhir tulisan ini izikan saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua pengurus HIMAMIA 2012-2013 dan semua anggota HIMAMIA. Tak lupa terima kasih kepad dosen-dosen Prodi Pendidikan Kimia UNIB yang telah mendukung kami dalam semua kegiatan organisasi ini. Karena ku tahu kalian mengajarkan kami tentang macam macam ikatan kimia untuk diterapkan dalam dunia nyata. Ikatan kekeluargaan yang begitu erat.
Untuk adek-adek generasi lascar kimia selanjutnya sanjutkan perjuangan mengurus organisasi yang akan memberikan warna kebaikan kepadamu. Buat proker-proker yang terbaik. Buat sejarah kalian sendiri. Sejarah yang lebih baik dari kami.

Peluk dan cium buat kalian semua.
I miss all of you.
See you n top guys.



Bandung, 22 September 2015



Muhamad Allan Serunting


Thursday 2 July 2015

Impianku 'Magister Kimia ITB'

Tak perlu banyak kata Disini, Karena di dalam doaku panjang sekali ku merayu Allah yang intinya aku mau ada namaku di kolom Pengumuman mahasiswa Magister kimia ITB Yang diterima pada pertengahan bulan Juli 2015 ini.
Semoga ITB Ya Allah..
Doa pada Background foto gak nyambung


Ohh iyaa kamu gak perlu marah, masih ada terus kok namamu ku ejahan kata perkata dalam doaku.
Kamuu yaa kamu... *kamu yang masih rahasia.