Sebagian Volunteer Sebarnusa |
Sebenarnya
bingung juga mau mulai dari mana tulisan ini akan ku tulis.
Come
on kita mulai dari kata Ayo KePenghulu =Ayo KeBengkulu...
Becanda
kalii...
Ini
tentang perjalanan singkat tapi membekas lama di hati. Sepotong perjalanan
kehidupan mengenal diri sendiri, mengenal orang baru dan mengenal sisi lain
negeri ini. Perjalanan yang bisa membuat
kita bisa membuat kita semakin syukur nikmat. Pengalaman yang mengajarkan kita
indahnya berbagi, indahnya menyalakan lilin saat orang-orang hanya bisa
mengutuk kegelapan bahkan mengejek kita yang menyalakan lilin kecil. Kami sebut
kegiatan ini “SEBARNUSA” Semangat Bahari Nusantara.
SEBARNUSA
merupakan program Korp Alumni Kapal Pemuda Nusantara (KAKPN) yang digagas oleh
teman-teman alumni Sail Raja ampat 2014 saat mereka berlayar menggunakan Kapal
Perang KRI Surabaya. Melalui proses diskusi yang alot mereka di kapal
ditetapkanlah Provinsi Bengkulu menjadi titik awal kegiatan Sebarnusa ini yang
difokuskan di daerah pesisir, Pulau Enggano tepatnya. Mengapa dipilh pulau
Enggano? Alasan secara pasti aku tak tahu, apa karena kemampuan negosiasis
teman-teman delegasi Bengkulu sangat meyakinkan semua peserta diskusi waktu di
kapal tersebut. Lesti hastika, Ferdi syahdani, Rafik udin, Nita fitriani itulah
mereka yang telah membanggakan provinsi Bengkulu sehingga dapat menjadi tuan
rumah acara ini. Jika ku tebak maka alasannya pasti karena pulau Enggano
merupakan salah satu pulau terluar indonesia secara geografis, tapi jangan
disebut pulau terluar dong kata yang lebih baik adalah pulau terdepan. Pulau
ini terletak di samudra Hindia dan berbatasan dengan negara India. Namun,
jangan kalian kira bahasa di Enggano mirip bahasa India. Aca acaa.nehi nehi..cupke
cupke..hahaa. Pulau ini merupakan bagian dari kabupaten Bengkulu utara dan
merupakan satu kecamatan. Kecamatan Enggano terletak disebelah barat daya dari
kota bengkulu dengan kordinat 05° 23´ 21´´ LS, 102° 24´ 40´´ BT. Secara detail
tentang pulau enggano bisa di buka di link berikut ini.
Persiapan
untuk kegiatan sebarnusa ini sudah kami lakukan jauh-jauh hari sebelum hari H
yang di telah ditetapkan tanggal 13-18 januari 2015. Berarti setahun kami
mempersiapkan acara ini. Dari mulai bulan september 2014 kami mulai survei awal
ke pulau enggano. Kemudian mempersiapkan
semua yang di perlukan untuk kegiatan sosial ini. Kami mulai menyebarkan
info kegiatan ini kesemua pemuda se-Indonesia terkhusus alumni kapal pemuda
nusantara dan pemuda di Kota Bengkulu. Begitu banyak yang ingin join dalam
kegiatan ini memberikan partisipasi dalam porsi masing-masing, ada yang
jauh-jauh mengirimkan buku bacaan untuk rumah baca yang akan di buat, ada yang
mengirim uang untuk pendanaan, ada juga yang memberikan sumbangan berupa baju
layak pakai. Bahkan ada 15 orang pemuda Bengkulu yang siap terjuan dari awal
persiapan sampai akhir kegiatan ikut andil dalam kegiatan ini. Dan jangan kita
kira pulau enggano dapat kita datangi dengan jarak waktu 1 atau 2 jam
perjalanan .. tapi 12 jam-14 jam perjalanan laut..oh my god.. pasti bakal
banyak mabuk laut guys.
Setelah
semua persiapan selesai kita membawa lebih dari 30 kardus baju layak pakai, dan
puluhan buku bacanan untuk pembuatan rumah baca sebarnusa, membawa tim rumah
kedelai yang akan berbagi informasi kepada warga tentang pengolaan kedelai
menjadi susu dan tahu. Semua bantuan ini didapat dari orang-orang dermawan
se-Indonesia, PKPU Bengkulu dan kerja keras teman-teman panitia.
Mendekati
hari H kegiatan peserta yang fix akan ikut ke pulau enggano dari tanggal 13-18
Januari 2015 berjumlah 16 orang panitia yang terdiri dari KAKPN, PCMI Bengkulu
dan para voluenteer lainnya. Ditambah lagi 7 orang dari rumah kedelai.
Oke
guys sekarang kita berangkat ke Enggano. Selasa 13 Januari 2013 kapal Pelni
Pulo telo melepas tali-tali yang terikat di dermaga Pulau Bai Bengkulu dan
mulai menghidupkan mesin untuk memutar plopeler kapal. Sore itu jam 17.00 WIB
kami berangkat. Oya ongkos menuju pulau Enggano Rp. 55.000/orang. Kulihat satu
persatu wajah para volunteer, terukir semangat, dibalik semangat itu aku tahu
bakal banyak yang akan tumbang/tepar di tengah laut nanti karena perjalanan ini
memakan waktu 12-14 jam perjalanan laut. Kapal mulai keluar dari dermaga pulau
bai, bunyi klakson kapal memberi isyarat kepada kapal-kapal nelayan untuk
membuka jalan. Sebenarnya arus lalu lintas di dermaga pulau bai tidak terlalu
sibuk tapi tetap saja sirene/klakson kapal tetap berbunyi. Pasti dalam bayangan
alumni KPN kita sedang peran “muka belakang” sambil ngibarin berdera kecil di
tangan melambai-lambai kearah gerumunan orang didermaga. #JadiRinduKomodo.
Magrib
telah tiba dan tak ayal rata-rata dari kami mulai tumbang. Tumbang dalam artian
teler mabuk laut. baiklah kita absen dulu para volunteer : kak Handri, kak
adri/EnRu, yurike, yuyun, lia haryana, ferdi syahdani, medi ariansyah, Dedi
putra, alheru, Jeje panjaitan, nita fitriani, lesti hastika, rafik udin, fahrul
rozi, rangga .. aduuh siapa lagi yang kurang ..jujur sebelum ini tertulis aku
berulang kali menghitung dan mengabsen kalian guys siapa yang kurang. Ternyata aku
belum menghitung diriku sendiri. Oya aku Muhamad Allan serunting biasa di
panggil Alan bukan Si-Alan..hahha
Perputaran
jarum jam terasa begitu lambat seiring dengan kapal yang semakin kuat berayun
naik-turun karena hempasan ombak. Riak ombak ditepi pantai tentulah nikmat jika
kita pandang tapi kali ini riak ombak seolah-olah menunjukkan kuasanya. Kami penguasa
disini dan kami diciptakan oleh maha kuasa. Sembari tidur dengan gaya
masing-masing aku lebih banyak istigfar dan berdoa semoga perjalanan ini
selamat. Oya jika di ingat-ingat masalah tidur banyak hal lucu ketika itu. Ada si
Yuyun yang tidur seperti Me#a#irk#n, melihat gaya tidur yuyun semua teman-teman
yang masih terjaga sontak tertawa lepas. Sedangkan yuyun sendiri masih dalam
mimpi indahnya menjadi putri duyung..pissss yun.
Semua
mulai hitam .....dan akupun tertidur.
Waktu
subuh kami semua sudah bangun. Siap-siap sholat subuh di musollah kapal untuk
yang laki-laki, sedangkan ceweknya lebih memilih sholat di dalam kamar tidur. Mereka
bisa sholat disana karena kami mendapatkan perlakuan istimewa dari pihak kapal,
kami mendapatkan ruangan khusus untuk tidur. Terima kasih Om nya yuyun. Pukul 6
pagi kapal sudah merapat di dermaga Kahyapu. Lebih cepat dari perkiraan.
Di
dermaga kami langsung bahu membahu mengeluarkan barang-barang pribadi dan semua
donasi yang dibawak. Membawa tas besar dan kardus ditangan kami hadapkan wajah
kedermaga. Seraya menarik napas panjang..ada apa di depan sana..pastikan jadi perjalanan
menyenangkan. Ruang kelas sekolah menjadi tempat tinggal kami selama di
Enggano. Semua barang-barang dikumpulkan disana kecuali tim rumah kedelai
mereka langsung menuju rumah kepala desa. Sambutan antusias dari siswa-siswi SD
akan kedatangan mobil yang membawa barang-barang kami. Mereka ikut membantu
mendorong mobil yang terjebak lumpur dan membantu menurunkan barang dari mobil
kedalam kelas. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Pikiran mereka tak serumit
orang dewasa melihat orang yang perlu dibantu mereka lanjung saja membantu
tanpa perlu diminta.
Kami
akan tinggal disini sampai hari sabtu tanggal 17 januari 2015. Semua rentetan
acara telah kami susun tinggal di laksanakan pada beberpa hari kedepan. Bismillah...
Bersambung
.....
No comments:
Post a Comment