Tuesday 7 January 2014

Sail Komodo 2013 #part 2 ( Home stay in Kupang )



 
Ngeksis Dikit..hehhee


Gua lanjut lagi ya ceritanya.. ini edisi Sail komodo saat kita homestay di kota Kupang, Setelah semua persiapan pakaian telah di masukan kedalam tas LNRPB/KPN sail komodo. Suara dari anjungan berbunyi’’ ruangan- ruangan seluruh peserta LNRPB/KPN gladak hely sekarang’’ suara itu rutin setiap hari didengar, aku yakin semua peserta pasti hapal banget sama tu pengumuman, sampai-sampai sudah ada yang hafal dengan kode-kodenya, ambon,pati,garut,halong dan kode-kode lainnya , kode tersebut mewakili sesuatu, seperti ambon-ambon= komandan. Gak ngerti deh..yang pasti suara pengumuman dikapal sangat dirindukan . setelah berkumpul di hellydek memakai life jacket kami akan mengadakan ‘peran muka belakang’ yaitu kita jadi kayak artis gitu deh, ngibarkan bendera bendera kecil ditangan tertuju ke semua orang yang ada di dermaga, disambut dengan riang gembira oleh pasukan TNI AL kupang.
Tas Para Komodo
LANTAMAL KUPANG


 
Lagu Pemuda berkumandang.

Selamat datang para pemuda..

Lama nian kami rindukan kamu..

Bertahun tahun bercerai mata..

Kini kita dapat berjumpa pulaaa.

Dengarlah suara gegap gempita..

Mengiringi langkah para pemuda..

Hilangkan rindu pada ibumu..

S’lamat datang di KRI Makassar..

Makassar KRI yang jaya

Tempat kita berlayar bersama..

Siang malam selalu ditempa..

Tuk menjadi pemuda yang jaya..

Tuk menjadi pemuda yang jaya…

Lagu yang begitu semangat, yang duduk akan berdiri, yang lemas jadi semangat.

Turun dengan tas besar kita menuju bus yang telah disediakan .  para peserta ditempatkan di tiga kelurahan, manutapen,air nona, bakunase.  Sebelum menuju kelurahan kita akan menuju kantor Walikota Kupang, ‘’kupang Kota Karang’’ julukan yang sangat pas dialamatkan ke kota ini, setiap jengkat tanahnya terdapat batu karang, sepanjang  perjalanan menuju kantor wali kota kita disuguhi oleh panorama alam laut, sama seperti kotaku Bengkulu dikelilingi oleh laut dengan garis pantang yanga sangat panjang. Bedanya disini lautnya berwarna biru,biru toska. Penuh dengan karang…

Sesampai di kantor walikota kita menari bersama nari Jai, yang sudah kami hapalkan selama berapa minggu dikapal, dengan komando teman-teman dari kupang, kak datna,dr. serly, tomi,ronal .dll. sehingga kami bisa mengikuti tarian tersebut dengan lumayan’’lumayan berantakan maksudnya’’hahahah..

Hari sudah hampur malam, matahari malu untuk meninggalkan siang . kami menuju kelurahan masing-masing. Kelompokku Alor ditempatkan di kelurahan manutapen bersama 5 kelompok lainnya.
Alunan Sasando


Meskipun capek tapi ini terbalas dengan tampilan sasando oleh isak alfrendo bunga . mendengarkan sasando ditanah kelahirannya sambil makan ubi cucul Cabe..Makanan Aneh..makan ubi,pisang rebus campur cabe.
Sasando merupakan alat musik melodi khas daerah Nusa Tenggara Timur (NTT). Alat ini berasal dari Pulau Rote dan telah dimainkan sejak abad ke-7. Sasando berasal dari bahasa Rote, sasandu yang berarti alat yang bergetar atau berbunyi. Dimainkan dengan cara dipetik, alat musik ini menghasilkan nada-nada yang bervariasi seperti harpa. Alat musik tradisional ini bentuknya sangat unik dan khas karena terbuat dari bambu dan daun pohon lontar, tanaman yang banyak dijumpai di daerah NNT. Pemain alat musik ini masih terbatas dan kebanyakan hanya bisa dijumpai di NTT.
Selain sasando masih banyak tarian yang kita lihat, antusias warga sangat tinggi. Akhirnya pembagian rumah untuk tinggal selama 3 hari kedepan. Setelah menunggu lumayan lama…
Muhamad Allah serunting Bengkulu , Heriyansyah Jambi dirumah Bapak maunino. Bukan bapak maunino yang dating kekantor lurah untuk menjemput kami, tapi saudaranya.
Dengan suasan kupang yang panas kami menuju rumah pak maunino, +- jam 23 WITA.
Berbincang dengan Ama (papa) ,Ena’ (mama), ramah senyum diwajah mereka. Katanya dikupang ini kebiasaan adat jika ada tamu maka harus makan sirih, dengan agak terpaksa kami berdua makan sirih, pahit, lengket, menjadikan lidah kaku, merah seperti gincu.  gak bisa dijelasin deh rasanya.
Jagung Bose
Awalnya gulau,gundah,bingung saat ditempatkan di kelurahan yang mayoritas Kristen, gimana makan,sholat. Duuhhh bingung.. karena situasional semua saya lakukan dengan keadaan. Semoga Allah menerima ibadah slama disana.
Tiga hari dikupang akan kami lewati dengan pengalaman yang takkan terlupakan, keluarga yang baik, mengajarkan kita tentang artinya sebuah perbedaan, mengajarkan kita saling menghargai. Pentingnya toleransi antar umat beragama, sesuai yang saya pahami sebagai seorang muslim’ islam itu rahmatan lilalamin’ rahmat bagi seluruh alam.
LANTAMAL (Pangkalan Utama Angkatan Laut) Kupang, NTT