Friday 30 January 2015

Semangat Bahari Nusantara (SEBARNUSA) 2015 Part 1

Sebagian Volunteer Sebarnusa


Sebenarnya bingung juga mau mulai dari mana tulisan ini akan ku tulis.
Come on kita mulai dari kata Ayo KePenghulu =Ayo KeBengkulu...
Becanda kalii...
Ini tentang perjalanan singkat tapi membekas lama di hati. Sepotong perjalanan kehidupan mengenal diri sendiri, mengenal orang baru dan mengenal sisi lain negeri ini. Perjalanan yang  bisa membuat kita bisa membuat kita semakin syukur nikmat. Pengalaman yang mengajarkan kita indahnya berbagi, indahnya menyalakan lilin saat orang-orang hanya bisa mengutuk kegelapan bahkan mengejek kita yang menyalakan lilin kecil. Kami sebut kegiatan ini “SEBARNUSA” Semangat Bahari Nusantara.
SEBARNUSA merupakan program Korp Alumni Kapal Pemuda Nusantara (KAKPN) yang digagas oleh teman-teman alumni Sail Raja ampat 2014 saat mereka berlayar menggunakan Kapal Perang KRI Surabaya. Melalui proses diskusi yang alot mereka di kapal ditetapkanlah Provinsi Bengkulu menjadi titik awal kegiatan Sebarnusa ini yang difokuskan di daerah pesisir, Pulau Enggano tepatnya. Mengapa dipilh pulau Enggano? Alasan secara pasti aku tak tahu, apa karena kemampuan negosiasis teman-teman delegasi Bengkulu sangat meyakinkan semua peserta diskusi waktu di kapal tersebut. Lesti hastika, Ferdi syahdani, Rafik udin, Nita fitriani itulah mereka yang telah membanggakan provinsi Bengkulu sehingga dapat menjadi tuan rumah acara ini. Jika ku tebak maka alasannya pasti karena pulau Enggano merupakan salah satu pulau terluar indonesia secara geografis, tapi jangan disebut pulau terluar dong kata yang lebih baik adalah pulau terdepan. Pulau ini terletak di samudra Hindia dan berbatasan dengan negara India. Namun, jangan kalian kira bahasa di Enggano mirip bahasa India. Aca acaa.nehi nehi..cupke cupke..hahaa. Pulau ini merupakan bagian dari kabupaten Bengkulu utara dan merupakan satu kecamatan. Kecamatan Enggano terletak disebelah barat daya dari kota bengkulu dengan kordinat 05° 23´ 21´´ LS, 102° 24´ 40´´ BT. Secara detail tentang pulau enggano bisa di buka di link berikut ini.
Persiapan untuk kegiatan sebarnusa ini sudah kami lakukan jauh-jauh hari sebelum hari H yang di telah ditetapkan tanggal 13-18 januari 2015. Berarti setahun kami mempersiapkan acara ini. Dari mulai bulan september 2014 kami mulai survei awal ke pulau enggano. Kemudian mempersiapkan  semua yang di perlukan untuk kegiatan sosial ini. Kami mulai menyebarkan info kegiatan ini kesemua pemuda se-Indonesia terkhusus alumni kapal pemuda nusantara dan pemuda di Kota Bengkulu. Begitu banyak yang ingin join dalam kegiatan ini memberikan partisipasi dalam porsi masing-masing, ada yang jauh-jauh mengirimkan buku bacaan untuk rumah baca yang akan di buat, ada yang mengirim uang untuk pendanaan, ada juga yang memberikan sumbangan berupa baju layak pakai. Bahkan ada 15 orang pemuda Bengkulu yang siap terjuan dari awal persiapan sampai akhir kegiatan ikut andil dalam kegiatan ini. Dan jangan kita kira pulau enggano dapat kita datangi dengan jarak waktu 1 atau 2 jam perjalanan .. tapi 12 jam-14 jam perjalanan laut..oh my god.. pasti bakal banyak mabuk laut guys.
Setelah semua persiapan selesai kita membawa lebih dari 30 kardus baju layak pakai, dan puluhan buku bacanan untuk pembuatan rumah baca sebarnusa, membawa tim rumah kedelai yang akan berbagi informasi kepada warga tentang pengolaan kedelai menjadi susu dan tahu. Semua bantuan ini didapat dari orang-orang dermawan se-Indonesia, PKPU Bengkulu dan kerja keras teman-teman panitia.
Mendekati hari H kegiatan peserta yang fix akan ikut ke pulau enggano dari tanggal 13-18 Januari 2015 berjumlah 16 orang panitia yang terdiri dari KAKPN, PCMI Bengkulu dan para voluenteer lainnya. Ditambah lagi 7 orang dari rumah kedelai.
Oke guys sekarang kita berangkat ke Enggano. Selasa 13 Januari 2013 kapal Pelni Pulo telo melepas tali-tali yang terikat di dermaga Pulau Bai Bengkulu dan mulai menghidupkan mesin untuk memutar plopeler kapal. Sore itu jam 17.00 WIB kami berangkat. Oya ongkos menuju pulau Enggano Rp. 55.000/orang. Kulihat satu persatu wajah para volunteer, terukir semangat, dibalik semangat itu aku tahu bakal banyak yang akan tumbang/tepar di tengah laut nanti karena perjalanan ini memakan waktu 12-14 jam perjalanan laut. Kapal mulai keluar dari dermaga pulau bai, bunyi klakson kapal memberi isyarat kepada kapal-kapal nelayan untuk membuka jalan. Sebenarnya arus lalu lintas di dermaga pulau bai tidak terlalu sibuk tapi tetap saja sirene/klakson kapal tetap berbunyi. Pasti dalam bayangan alumni KPN kita sedang peran “muka belakang” sambil ngibarin berdera kecil di tangan melambai-lambai kearah gerumunan orang didermaga. #JadiRinduKomodo.
Magrib telah tiba dan tak ayal rata-rata dari kami mulai tumbang. Tumbang dalam artian teler mabuk laut. baiklah kita absen dulu para volunteer : kak Handri, kak adri/EnRu, yurike, yuyun, lia haryana, ferdi syahdani, medi ariansyah, Dedi putra, alheru, Jeje panjaitan, nita fitriani, lesti hastika, rafik udin, fahrul rozi, rangga .. aduuh siapa lagi yang kurang ..jujur sebelum ini tertulis aku berulang kali menghitung dan mengabsen kalian guys siapa yang kurang. Ternyata aku belum menghitung diriku sendiri. Oya aku Muhamad Allan serunting biasa di panggil Alan bukan Si-Alan..hahha
Perputaran jarum jam terasa begitu lambat seiring dengan kapal yang semakin kuat berayun naik-turun karena hempasan ombak. Riak ombak ditepi pantai tentulah nikmat jika kita pandang tapi kali ini riak ombak seolah-olah menunjukkan kuasanya. Kami penguasa disini dan kami diciptakan oleh maha kuasa. Sembari tidur dengan gaya masing-masing aku lebih banyak istigfar dan berdoa semoga perjalanan ini selamat. Oya jika di ingat-ingat masalah tidur banyak hal lucu ketika itu. Ada si Yuyun yang tidur seperti Me#a#irk#n, melihat gaya tidur yuyun semua teman-teman yang masih terjaga sontak tertawa lepas. Sedangkan yuyun sendiri masih dalam mimpi indahnya menjadi putri duyung..pissss yun.
Semua mulai hitam .....dan akupun tertidur.
Waktu subuh kami semua sudah bangun. Siap-siap sholat subuh di musollah kapal untuk yang laki-laki, sedangkan ceweknya lebih memilih sholat di dalam kamar tidur. Mereka bisa sholat disana karena kami mendapatkan perlakuan istimewa dari pihak kapal, kami mendapatkan ruangan khusus untuk tidur. Terima kasih Om nya yuyun. Pukul 6 pagi kapal sudah merapat di dermaga Kahyapu. Lebih cepat dari perkiraan.
Di dermaga kami langsung bahu membahu mengeluarkan barang-barang pribadi dan semua donasi yang dibawak. Membawa tas besar dan kardus ditangan kami hadapkan wajah kedermaga. Seraya menarik napas panjang..ada apa di depan sana..pastikan jadi perjalanan menyenangkan. Ruang kelas sekolah menjadi tempat tinggal kami selama di Enggano. Semua barang-barang dikumpulkan disana kecuali tim rumah kedelai mereka langsung menuju rumah kepala desa. Sambutan antusias dari siswa-siswi SD akan kedatangan mobil yang membawa barang-barang kami. Mereka ikut membantu mendorong mobil yang terjebak lumpur dan membantu menurunkan barang dari mobil kedalam kelas. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Pikiran mereka tak serumit orang dewasa melihat orang yang perlu dibantu mereka lanjung saja membantu tanpa perlu diminta.
Kami akan tinggal disini sampai hari sabtu tanggal 17 januari 2015. Semua rentetan acara telah kami susun tinggal di laksanakan pada beberpa hari kedepan. Bismillah...
Bersambung .....